November 2018

service ac surabaya

Perbedaan AC Low Watt, AC Standart Dan AC Inverter

Pengertian dan penjelasan mengenai AC Low Watt, AC Standart Dan AC Inverter.
Air Conditioner atau biasa kita sebut dengan AC sepertinya sudah menjadi barang wajib bagi sebagian masyarakat di indonesia, khususnya di kota-kota besar yang berpenduduk padat yang memiliki cuaca dengan hawa panas menyengat tentu kebutuhan akan AC menjadi makin tinggi. Bahkan diperlukan lebih dari satu perangkat AC untuk mendinginkan suhu udara yang ada dirumah mau pun dikantor. Mungkin masih banyak diantara anda yang masih belum memahami "Perbedaan AC Low Watt, AC Standart dan AC Inverter" maka dalam artikel kali ini kami akan membahas tentang perbedaan ke tiga jenis AC tersebut berikut keunggulan mau pun kekurangannya.

AC JENIS INVERTER
Inverter adalah sebuah alat yang berkebalikan fungsinya dengan adaptor. Adaptor adalah sebuah alat yang berguna mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah). Contoh paling sederhana dari adaptor adalah charger hanphone, charger laptop, dll. Sebaliknya inverter merubah arus DC menjadi arus AC. Dalam bidang elektronik, inverter merupakan aplikasi rangkaian osilator daya.

Nah, secara sederhana bisa dijelaskan bahwa AC merupakan salah satu perangkat elektronik di dalam rumah tangga yang paling banyak memakan listrik. Maka jika anda memutuskan memasang sebuah Air Conditioner atau AC dirumah, sudah sewajarnya anda akan memilih sebuah AC yang hemat listrik dan disinilah peran teknologi inverter dimanfaatkan.

Contoh bagaimana AC Inverter bekerja adalah sebagai berikut:

Jika di siang hari yang panas anda mengatur suhu 25℃ pada AC tanpa inverter (non inverter), maka outdoor AC anda secara otomatis akan mati sendiri ketika suhu ruangan sudah berada dibawah 25℃, dan otomatis akan kembali menyala saat suhu ruangan telah berada di atas 25℃. Hal ini tentu akan menyebabkan banyak energi listrik yang terbuang sia - sia. Selain itu gangguan oleh adanya suara air conditioner yang hidup dan mati berulang-ulng dapat dihindari. Pda AC inverter, dimungkinkan untuk menjaga ruangan pada suhu tertentu tanpa air conditioner harus hdup dan mati berulang - ulang.

KELEBIHAN AC DENGAN TEKNOLOGI INVERTER
  1. Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan.
  2. "Tarikan" pertama pada listrik 1/3 lebih rendah jika dibandingkan dengan AC yang tidak menggunakan teknologi inverter.
  3. Lebih hemat energi dan uang kareana teknologi ini menggunakan sumber daya yang 30% lebih kecil dibandingkan AC biasa. Beberapa merk air conditioner bahkan mengklaim dapat menghemat listrik hingga 60% dibanding AC tanpa inverter.
  4. Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan.
  5. Fluktuasi temperatur hampir tidak terjadi.
KEKURANGAN AC DENGAN TEKNOLOGI INVERTER
  1. Watt yang dikonsumsi tergantung kondisi ruang.
  2. Harus menggunakan pipa yang lebih tebal.
  3. Freon yang sangat mahal.
  4. Sering rusaknya Main Board Dc pada outdoor unit, jiklau diganti harga setara AC standart.
  5. Proses pendinginan AC inverter lebih lama daripada AC konvensional.
AC STANDART (NON INVERTER)

Pada AC non inverter atau AC konvensional kompresornya langsung beroperasi dengan kapasitas penuh pada saat switch-on. Setelah suhu yang dipelukan itu akan mati. Ternyata lagi ketika suhu naik akibatnya ada siklus on off yang menghasilkan tegangan puncak dan fluktuasi suhu yang lebar karena kompressor menyaa dan mati berulang-ulang, banyak daya habis. selain itu, sistem ini memberikan kontribusi untuk beban yang berat. dengan demikian Ac jenis ini akan memakan banyak listrik dan otomatis tagihan listrikpun akan membengkak.

Outdoor AC Low Watt lebih berisik ya dibanding AC Inverter atau AC tipe lain?

Nah untuk pertanyaan ini jujur dari pengalaman kami, jawaban kami adalah YA AC Low Watt menggunakan kompresor dengan daya lebih kecil dari AC tipe lainnya. Kalaupun tidak berarti mereka memotong kinerja kompresor sehingga watt yang digunakan lebih rendah dari tipe standart atau tipe lainnya. Oleh karena itu outdoor AC Low watt menjadi lebih berisik dibanding tipe inverter. Hal ini berlaku untuk AC merk Panasonic.

Jadi kalau kinerja kompresor dipotong AC Low Watt jadi kurang dingin dong?

Ac Low watt mungkin saja memotong kinerja kompresor namun untuk masalah dingin kami yakin pasti sama dengan AC tipe lain kecuali AC Inverter. AC Low watt memiliki kemampuan mendinginkan ruangan yang sama dengan AC tipe lain, hanya saja waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang diinginkan menjadi lebih lama dibanding AC standart dengan watt 835 versus watt 660 untuk tipe low watt, karena kerja kompresor yang tidak sekuat AC dengan watt lebih besar.

Maksudnya semua tipe AC sama dinginnya, kecuali AC inverter?

AC inverter menggunakan freon R410A, AC tipe lain menggunakan freon R22. bedanya apa sih? bedanya freon R22 masih merusak ozone, dan di negara lain sudah dilarang digunakan, di Indonesia sendiri freon R22  harus dihentikan penjualannya dari pabrik ke dealer pada bulan Januari 2015, namun dealer AC masih boleh menjual sisa stock sampai habis. Freon R410A tidak merusak ozone, tapi ada kekurangannya, bila angka index dingin freon R22 adalah 100, maka freon R410A hanya 92. jadi banyak juga customer kami yang suka komplain kalau AC inverter mereka tidak sedingin AC lama mereka yang menggunakan freon R22. Hal ini secara scientific alah karena semua pabrikan AC sudah memastikan bahwa suhu udara yang keluar dari unit outdoor haruslah dibawah 10 derajat celsius.

Nah yang membedakan adalah "feel" atau rasa di kulit, karena angka index dingin freon R410A hanya 92, makanya AC inverter itu tidak bisa membuat dingin menusuk tulang seperti AC yang menggunakan freon R22. Ini bukan karena AC tipe inverter jelek, hanya saja karena karakteristik freon itu sendiri yang menyebabkan hal ini bisa terjadi.

Demikianlah pembahasan mengenai "Perbedaan AC Low Watt, AC Standart Dan AC Inverter" semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi anda sebelum membeli Air Conditioner atau AC. Bagi para master yang kebetulan mampir bisa menambahkan catatannya pada kolom komentar, berdasarkan pengalaman selama menangani beberapa type dan jenis AC yang saya sebutkan di atas. Terima kasih. Salam dingin.

Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru

Pentingnya melakukan vacum pada saat pemasangan AC baru, khususnya AC yang menggunakan jenis freon R32 dan R410.

Taukah anda bahwa sejak januari 2015 pemerintah indonesia telah resmi melarang memproduksi, mengimpor atau menjual produk Air Conditioner yang menggunakan freon jenis R-22, karena freon jenis R-22 dianggap sebagai bahan perusak lapisan ozon (BPO). Sebagai pengganti jenis freon R-22, secara umum AC yang beredar dipasar indonesia sekarang ini adalah AC yang menggunakan freon jenis R-410A dan R-32 yang notabennya lebih ramah lingkungan.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai "Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru" khususnya pada AC yang mengunakan jenis freon R-32 atau R-410A.

Inilah alasan mengapa wajib melakukan vacum pada saat melakukan instalasi atau pemasangan AC yang menggunakan jenis freon R-32 dan R-410A. Oli kompresor yang menggunakan freon jenis R-32 atau R-410A sangat sensitif terhadap uap air, maka pemasangan AC yang menggunakan freon R-32 dan R-410A, pipa wajib di vacum terlebih dahulu setelah proses instalasi AC selesai agar pipa tembaga benar-benar dalam keadaan hampa udara dan terbebas dari debu atau uap air yang mungkin masih menempel.
 Jadi dalam pemasangan AC Split sekarang tidak bisa dengan menggunakan cara lama.

Point tertulis didalam buku garansi "GARANSI TIDAK BERLAKU JIKA PEMASANGAN INSTALASI TIDAK STANDART" salah satu contohnya adalah pemasangan unit AC tanpa melalui proses vacum !!

Kenapa pabrikan atau produsen sangat menekankan pentingnya melakukan vacum pada saat melakukan pemasangan AC, karena pemasangan yang tidak standart cepat atau lambat pastinya akan mempengaruhi performa dari kerja unit AC itu sendiri. Biasanya akan ada saja masalah yang muncul, biasanya AC tidak akan maksimal daya dinginnya, dll.

Teknik kerjanya seperti ini, AC lama yang masih menggunakan jenis freon R-22 memakai oli mineral oil (MO), karena MO masih bisa melarut (menyatu dengan jenis freon R-22) untuk disirkulasikan kembali ke dalam kompresor.

Sedangkan kita semua tau, pemerintah sudah melarang pemakaian R-22 di AC baru. Sehingga pabrikan harus mengganti dengan freon jenis lain yang lebih ramah lingkungan dan pilihannya jatuh pada jenis freon R-32 dan R410A dari jenis HFC. R-32 atau R-410A tidak bisa melarutkan MO, sehingga tidak bisa membawa MO kembali ke dalam kompresor.
Untuk memastikan oli bisa kembali ke dalam kompresor pabrikan mencari oli lain, pilihan paling baik adalah polyolester (POE). Freon R-32 atau R-410A bisa melarutkan atau mengikat oli jenis POE dan dengan baik mensirkulasikan kembali ke dalam kompresor.

Masalah oli POE ini adalah sangat "Hygroscopic" yang artinya sangat mudah dan kuat menyerap air dan uap air dari udara. (oleh sebab itu dalam melakukan pemasangan AC yang memakai jenis freon R-32 atau R-410A, instalasi pipa harus benar-benar dalam keadaan hampa udara agar daya dingin yang dihasilkan lebih maksimal yaitu dengan melakukan vacum sesuai SOP yang telah ditentukan oleh pabrikan)

Mari kita bandingkan tingkat Hygroscopic keduanya:

MO : 25 ppm (part per million)⏩ MO adalah oli untuk refrigerant R-22

POE : 2.500 ppm (part per million) ⏩ POE adalah oli untuk refrigerant HFC yaitu R-32, R-410A, R-407C, dll. 

Pentingnya melakukan vacum pada saat pemasangan AC baru, khususnya AC yang menggunakan jenis freon R32 dan R410..
Nah, kalau ada uap air dalam sistem pendinginan, oli POE langsung menyerap 2.500 ppm air !! 
Tentu ini akan memperbesar reaksi menjadi asam, membuat oli menjadi jelly dan seperti lumpur. Tinggal menunggu waktu kapan enamel terkikis dan terbakar atau macet karena jelly, tergantung kondisi pemakaian. Jadi kalau masih dingin dalam jangka 1 bulan atau 2 bulan bukan berarti tidak akan terjadi masalah pada unit AC, tinggal tunggu waktu !!

Itulah sebabnya mengapa AC baru yang menggunakan oli POE wajib di vacum dalam melakukan pemasangan untuk menghilangkan udara dan uap air yang terjebak di dalam instalasi pipa tembaga. Tidak bisa lagi dengan memakai cara lama hanya di "ngejooosss freonnya untuk mendorong udara yang terjebak di dalam instalasi pipa keluar" atau air purging. Beda olinya, beda pula cara penanganannya.

Kami tambahkan penjelasan disini, jika membuang udara di dalam instalasi pipa dengan cara ngeeejooos atau air purging, tanpa vacum tentu akan mengurangi jumlah volume freon yang sudah ditambahkan oleh pabrikan (saat anda membeli unit AC baru), apalagi jika instalasi pipa AC anda panjang, lalu berapa banyak freon yang terbuang untuk mendorong udara, uap air atau kotoran pada pipa instalasi ???
ini akan mempengaruhi kinerja atau performa unit AC anda, otomatis anda akan diminta untuk melakukan penambahan freon untuk service atau perawatan berikutnya karena volume freon yang telah di standartkan dari pabrikan banyak yang terbuang saat proses pemasangan tanpa vacum.
 
Kesimpulannya anda tinggal memilih:
  1. Memilih pemasangan unit AC dengan cara di vacum sesuai SOP (Garansi resmi anda terjamin + Garansi kerja dari kami) atau,
  2. Memilih pemasangan AC tanpa proses vacum (Garansi resmi ditolak jika terdapat masalah pada kompesor + Performa unit AC anda tidak akan maksimal karena freon terbuang pada saat proses pemasangan)

Demikianlah artikel mengenai Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru, semoga menambah pengetahuan anda mengenai Air Conditioner atau AC. Dan jika ada diantara para suhu dan master yang kebetulan membaca artikel ini mohon jika ada kekurangan penjelasan diatas bisa ditambahkan mengenai pengalaman para suhu dan master di dalam kolom komentar, agar kita bisa saling berbagi ilmu yang bermanfaat bagi semua orang. Terima kasih..salam nyesss !!

pasang ac surabaya