Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru

service ac surabaya

Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru

Pentingnya melakukan vacum pada saat pemasangan AC baru, khususnya AC yang menggunakan jenis freon R32 dan R410.

Taukah anda bahwa sejak januari 2015 pemerintah indonesia telah resmi melarang memproduksi, mengimpor atau menjual produk Air Conditioner yang menggunakan freon jenis R-22, karena freon jenis R-22 dianggap sebagai bahan perusak lapisan ozon (BPO). Sebagai pengganti jenis freon R-22, secara umum AC yang beredar dipasar indonesia sekarang ini adalah AC yang menggunakan freon jenis R-410A dan R-32 yang notabennya lebih ramah lingkungan.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai "Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru" khususnya pada AC yang mengunakan jenis freon R-32 atau R-410A.

Inilah alasan mengapa wajib melakukan vacum pada saat melakukan instalasi atau pemasangan AC yang menggunakan jenis freon R-32 dan R-410A. Oli kompresor yang menggunakan freon jenis R-32 atau R-410A sangat sensitif terhadap uap air, maka pemasangan AC yang menggunakan freon R-32 dan R-410A, pipa wajib di vacum terlebih dahulu setelah proses instalasi AC selesai agar pipa tembaga benar-benar dalam keadaan hampa udara dan terbebas dari debu atau uap air yang mungkin masih menempel.
 Jadi dalam pemasangan AC Split sekarang tidak bisa dengan menggunakan cara lama.

Point tertulis didalam buku garansi "GARANSI TIDAK BERLAKU JIKA PEMASANGAN INSTALASI TIDAK STANDART" salah satu contohnya adalah pemasangan unit AC tanpa melalui proses vacum !!

Kenapa pabrikan atau produsen sangat menekankan pentingnya melakukan vacum pada saat melakukan pemasangan AC, karena pemasangan yang tidak standart cepat atau lambat pastinya akan mempengaruhi performa dari kerja unit AC itu sendiri. Biasanya akan ada saja masalah yang muncul, biasanya AC tidak akan maksimal daya dinginnya, dll.

Teknik kerjanya seperti ini, AC lama yang masih menggunakan jenis freon R-22 memakai oli mineral oil (MO), karena MO masih bisa melarut (menyatu dengan jenis freon R-22) untuk disirkulasikan kembali ke dalam kompresor.

Sedangkan kita semua tau, pemerintah sudah melarang pemakaian R-22 di AC baru. Sehingga pabrikan harus mengganti dengan freon jenis lain yang lebih ramah lingkungan dan pilihannya jatuh pada jenis freon R-32 dan R410A dari jenis HFC. R-32 atau R-410A tidak bisa melarutkan MO, sehingga tidak bisa membawa MO kembali ke dalam kompresor.
Untuk memastikan oli bisa kembali ke dalam kompresor pabrikan mencari oli lain, pilihan paling baik adalah polyolester (POE). Freon R-32 atau R-410A bisa melarutkan atau mengikat oli jenis POE dan dengan baik mensirkulasikan kembali ke dalam kompresor.

Masalah oli POE ini adalah sangat "Hygroscopic" yang artinya sangat mudah dan kuat menyerap air dan uap air dari udara. (oleh sebab itu dalam melakukan pemasangan AC yang memakai jenis freon R-32 atau R-410A, instalasi pipa harus benar-benar dalam keadaan hampa udara agar daya dingin yang dihasilkan lebih maksimal yaitu dengan melakukan vacum sesuai SOP yang telah ditentukan oleh pabrikan)

Mari kita bandingkan tingkat Hygroscopic keduanya:

MO : 25 ppm (part per million)⏩ MO adalah oli untuk refrigerant R-22

POE : 2.500 ppm (part per million) ⏩ POE adalah oli untuk refrigerant HFC yaitu R-32, R-410A, R-407C, dll. 

Pentingnya melakukan vacum pada saat pemasangan AC baru, khususnya AC yang menggunakan jenis freon R32 dan R410..
Nah, kalau ada uap air dalam sistem pendinginan, oli POE langsung menyerap 2.500 ppm air !! 
Tentu ini akan memperbesar reaksi menjadi asam, membuat oli menjadi jelly dan seperti lumpur. Tinggal menunggu waktu kapan enamel terkikis dan terbakar atau macet karena jelly, tergantung kondisi pemakaian. Jadi kalau masih dingin dalam jangka 1 bulan atau 2 bulan bukan berarti tidak akan terjadi masalah pada unit AC, tinggal tunggu waktu !!

Itulah sebabnya mengapa AC baru yang menggunakan oli POE wajib di vacum dalam melakukan pemasangan untuk menghilangkan udara dan uap air yang terjebak di dalam instalasi pipa tembaga. Tidak bisa lagi dengan memakai cara lama hanya di "ngejooosss freonnya untuk mendorong udara yang terjebak di dalam instalasi pipa keluar" atau air purging. Beda olinya, beda pula cara penanganannya.

Kami tambahkan penjelasan disini, jika membuang udara di dalam instalasi pipa dengan cara ngeeejooos atau air purging, tanpa vacum tentu akan mengurangi jumlah volume freon yang sudah ditambahkan oleh pabrikan (saat anda membeli unit AC baru), apalagi jika instalasi pipa AC anda panjang, lalu berapa banyak freon yang terbuang untuk mendorong udara, uap air atau kotoran pada pipa instalasi ???
ini akan mempengaruhi kinerja atau performa unit AC anda, otomatis anda akan diminta untuk melakukan penambahan freon untuk service atau perawatan berikutnya karena volume freon yang telah di standartkan dari pabrikan banyak yang terbuang saat proses pemasangan tanpa vacum.
 
Kesimpulannya anda tinggal memilih:
  1. Memilih pemasangan unit AC dengan cara di vacum sesuai SOP (Garansi resmi anda terjamin + Garansi kerja dari kami) atau,
  2. Memilih pemasangan AC tanpa proses vacum (Garansi resmi ditolak jika terdapat masalah pada kompesor + Performa unit AC anda tidak akan maksimal karena freon terbuang pada saat proses pemasangan)

Demikianlah artikel mengenai Pentingnya Melakukan Vacum Pada Saat Pemasangan AC Baru, semoga menambah pengetahuan anda mengenai Air Conditioner atau AC. Dan jika ada diantara para suhu dan master yang kebetulan membaca artikel ini mohon jika ada kekurangan penjelasan diatas bisa ditambahkan mengenai pengalaman para suhu dan master di dalam kolom komentar, agar kita bisa saling berbagi ilmu yang bermanfaat bagi semua orang. Terima kasih..salam nyesss !!

pasang ac surabaya